Menentukan Tujuan
Ternak Kelinci
Langkah awal yang
harus dipersiapkan untuk memulai usaha ternak kelinci adalah menentukan tujuan
ternak kelinci. Tujuan nya apakah penggemukan, hobis, pedaging. Ini sangat
penting untuk keberlangsungan ternak.
Memilih bibit kelinci
untuk indukan
Memilih bibit atau calon indukan kelinci harus
benar-benar diperhatikan. Karena bibit berperan besar menentukan tingkat
keberhasilan ternak kelinci. Indukan kelinci menentukan produktivitas dan
kualitas hasil budidaya.
Berikut ini beberapa kiat untuk memilih bibit
ternak kelinci potong:
Cari kelinci yang memiliki riwayat kesehatan
yang baik. Keturunan dari kelinci-kelinci yang menghasilkan banyak anak dalam
sekali kelahiran. Bobot tubuh indukan kelinci betina minimal 4-5
kg, jantan 3-5 kg. Memiliki pinggul yang bulat penuh. Punggung tidak cekung. Mata cerah, tidak terlihat lesu dan ngantuk. Bulu bersih, terutama di sekitar kelamin.
Menyiapkan kandang
kelinci
Menyiapkan kandang atau tempat budidaya. Jenis
kandang bermacam-macam sesuai dengan fungsinya. Ada kandang tempat pembiakan
dan kandang tempat pembesaran. Selain fungsinya, kandang ternak kelinci
dibedakan berdasarkan tipenya.
a. Kandang terbuka
Kandang terbuka atau kandang tipe ranch ini
berupa hamparan lahan yang sekelilingnya di beri pagar. Kelinci dibiarkan bebas
berkeliaran dalam area tersebut. Dalam area pagar tersebut disediakan naungan
atau rumah bagi kelinci untuk berteduh dan tempat istirahat.
Kandang ini sudah menjadi tipikal usaha ternak
kelinci tradisional di Indonesia. Dengan sistem seperti ini, pemeliharaan
relatif lebih mudah. Apalagi kalau hamparannya luas, kelinci dibiarkan mencari
makan sendiri jadi kalau sekali-kali telat dalam memberi pakan tidak perlu
khawatir. Kelemahan sistem ini memerlukan lahan yang luas. Hanya layak
dilakukan di pedesaan dimana ketersediaan lahan cukup besar.
b. Kandang tertutup
Kandang tertutup merupakan kandang kelinci
yang dibatasi lantai, dinding dan atap. Kandang ini cocok untuk usaha ternak
kelinci pedaging. Pengelolaan bisa dilakukan secara intensif.
Untuk usaha ternak kelinci dengan kandang
tertutup, diperlukan setidaknya dua tipe kandang. Yaitu tipe postal dan tipe
baterai. Kandang tipe postal adalah kandang untuk menempatkan menempatkan
beberapa ekor kelinci sekaligus. Digunakan sebagai kandang perkembangbiakkan,
yaitu untuk membesarkan anak-anak kelinci setelah disapih dari induknya.
Sedangkan kandang tipe baterai adalah kandang
yang didesain untuk satu ekor kelinci per kandang. Biasanya digunakan untuk
pembesaran ternak kelinci potong. Ukuran kandang untuk kelinci 60x40x40, atau
disesuaikan dengan ukuran bobot tubuh ras kelinci yang digunakan.
Ukuran kandang jangan terlalu besar, agar
kelinci tidak banyak bergerak. Sehingga energi kelinci tidak habis dipakai
bergerak melainkan lebih banyak menjadi daging. Sekaligus juga jangan terlalu
kecil karena akan membuat kelinci tidak nyaman dan stres.
Letak kandang harus bisa terkena sinar
matahari pagi. Namun aliran udara tetap lancar sehingga suhunya tetap sejuk.
Ingat, kelinci lebih tahan terhadap kedinginan daripada kepanasan. Kelinci juga
tidak menyukai lingkungan yang lembab.
Dinding dan lantai kandang kelinci bisa
terbuat dari kisi-kisi bambu, kayu atau kawat. Khusus untuk lantai, celah
antara kisi jangan terlalu renggang agar kaki kelinci tidak terperosok. Bila
dibuat dari kawat, hendaknya dibuat juga bagian lantai yang dialasi triplek
atau papan untuk kelinci beristirahat. Karena lantai kawat akan membuat
otot-otot kaki kelinci tegang. Dindinng dan lantai dari kawat paling mudah
pemeliharaannya dan tidak lembab bila terkena air.
Pakan ternak kelinci
Di alam bebas kelinci hanya mengkonsumsi pakan
hijauan. Untuk usaha ternak kelinci pakan yang bisa diberikan adalah hijauan,
konsentrat dan vitamin. Selain itu pakan bias dengan hasil fermentasi. Hijauan
yang disenangi kelinci antara lain limbah sayuran, seperti sawi, wortel, lobak dan
daun singkong. Juga bisa diberikan jenis rumput-rumputan dan daun-daunan
dari tanaman kacang tanah, jagung dan pepaya.
Sedangkan konsentrat biasanya berupa pelet
buatan pabrik. Pemberian pelet dilakukan untuk memudahkan dan membuat praktis
pemberian pakan. Selain itu, pelet biasanya sudah memiliki kandungan nutrisi
lengkap. Biaya pembelian pelet memang cukup mahal, namun ketersediaan dan
kontinuitasnya terjamin. Hal ini sangat diperlukan untuk usaha ternak kelinci
secara intensif.
Pemberian pakan hiijauan sudah dimulai sejak
kelinci berumur 2 minggu sedikit demi sedikit. Anak kelinci biasanya disapih
setelah berumur 8 minggu. Sehingga begitu disapih, anak kelinci sudah bisa
makan sendiri.
Total kebutuhan pakan untuk kelinci mencapai
4-5% dari bobot tubuhnya per hari. Kelinci muda hingga 4 bulan membutuhkan
hijauan 20% dari total pakannya. Kelinci lebih dari 4 bulan membutuhkan 60% hijauan
dari total pakannya. Sebaiknya pisahkan waktu pemberian pakan konsentrat dengan
hijauan. Misalnya, konsentrat diberikan pada pagi hari sekitar jam 10.00,
hijauan bisa diberikan pada pukul 13.00-18.00.
Mengawinkan kelinci
Salah satu parameter untuk melihat
produktivitas ternak kelinci adalah dengan melihat tingkat kelahiran. Kelinci
bereproduksi dengan melahirkan anak. Kelinci memasuki tahap dewasa dan siap
dikawinkan pada umur 6-12 bulan, tergantung pada jenis rasnya.
Secara alamiah, kelinci betina yang siap
melahirkan anak akan menujukkan tanda-tanda berahi sebagai berikut:
Terlihat gelisah, perilakunya selalu
mencari-cari pejantan. Suka menggosok-gosokkan dagunya pada
benda-benda di sekitarnya atau kelinci lain. Vulva berwarna kemerahan dan basah.
Mengawinkan kelinci bisa dengan dua cara,
yaitu secara berkelompok atau berpasangan. Perkawinan berkelompok dilakukan
dengan cara memasukan sejumlah betina dan pejantan dalam satu area. Satu pejantan
bisa mengawini 5-10 betina.
Sedangkan cara berpasangan dilakukan dengan
memasukkan satu betina dan satu jantan dalam satu kandang. Selama masa
perkawinan, amati apakah terjadi perkawinan atau tidak. Bila tidak, kemungkinan
tidak cocok. Ganti pejantan dengan yang lain.
Berikut ini hal-hal umum yang perlu diketahui
dalam mengawinkan kelinci:
Kelinci siap untuk dikawinkan setelah berumur
6-12 bulan, tergantung jenis ras.
Masa berahi kelinci berlangsung selama 11-15
hari.
Dari masa berahi satu ke masa berahi
selanjutnya berlangsung selama 2 minggu.
Masa kehamilan berlangsung 28-35 hari,
tergantung jenis ras.
Secara alami masa menyusui kelinci bisa
berlangsung selama 8 minggu. Dalam usaha ternak kelinci masa menyusui eksklusif
dilakukan selama 15-20 hari. Setelah itu anak kelinci diberi hijauan agar
belajar makan sambil tetap menyusui, jangan disapih. Anak kelinci bisa disapih
setelah 8 minggu.
Kelinci betina bisa dibuahi lagi (subur
kembali) setelah 2 minggu terhitung sejak melahirkan.
Dalam satu tahun, kelinci bisa mengalami
hingga 5 kali kehamilan.
Jumlah anak dalam satu kali kelahiran 4-12
ekor, tergantung jenis ras.
Masa produktivitas biasanya berlangsung 1-3
tahun. Bila kurang atau lebih dari itu biasanya jumlah dan kualitas anakan
menurun.
Usia panen kelinci
Tidak ada patokan pada umur berapa ternak
kelinci bisa dipanen. Pasar kelinci saat ini tidak semasif jenis daging lain
seperti unggas, sapi atau kambing. Kelinci biasanya dijual anakannya sebagai
peliharaan. Untuk menjual anakan sebaiknya diatas 2 bulan, setelah masa
penyusuan.
Sedangkan untuk pedaging, biasanya dipanen
setelah kelinci berusia 3,5 bulan atau mempunyai bobot 2-3 kg. Lama waktu
penggemukan untuk mencapai bobot tersebut berlangsung sekitar 2-3 bulan. Bila
dijual lebih lama lagi, biasanya sudah tidak ekonomis karena kelinci
membutuhkan pakan yang lebih banyak.
Sedangkan bila kita ingin menjual bibit atau
calon indukan, biasanya dipelihara hingga kelinci berumur 10-12 bulan. Harga
bibit tidak lagi diperhitungkan per kg, tapi dilihat keunggulan keturunan dan
kesehatannya.
No comments:
Post a Comment