Kelinci merupakan hewan mamalia berkaki empat yang memiliki bulu dan tingkah laku yang sangat lucu. Kelinci ini memiliki banyak jenis. Sebagian kelinci pada saat ini digunakan sebagai hewan peliharaan dan hewan pedaging. Biasanya, kelinci yang digunakan untuk dikonsumsi merupakan kelinci yang memiliki ukuran tubuh yang besar. Sedangkan, kelinci yang digunakan untuk hewan peliharaan adalah kelinci yang kecil dan lucu. Jenis kelinci, baik digunakan untuk konsumsi maupun untuk hewan peliharaan, memiliki harga yang bervariasi. Untuk mengetahui jenis dan harga kelinci. Berikut beberapa jenis beserta harga kelinci di Indonesia.
Sumber : www.hewan.com
Kelinci New Zealand termasuk kelinci yang memiliki badan besar. Berat badan kelinci dewasa lebih dari 5 kg dan setiap melahirkan, jenis ini mampu menghasilkan 11-12 ekor anakan. Kelinci ini memiliki variasi warna yang cukup banyak. Variasi warna tersebut digunakan sebagai namanya. Misal kelinci berwarna putih dinamakan kelinci New Zealand White, dan seterusnya. Harga kelinci ini pada saat umur 1-3 bulan sekitar 50.000-150.000 rupiah. Sedangkan, diatas 3 bulan harganya sekitar 150.000-500.000 rupiah.
3. Kelinci American Chinchilla
4. Kelinci Dutch
5. Kelinci English Spot
6. Kelinci Himalayan
7. Lyon
Khusus Lyon sebenarnya adalah hasil dari persilangan luar antara Angora dengan ras lainnya. Namun di kalangan peternak kelinci hias, hasil persilangan itu disebut sebagai Lyon atau Angora jadi-jadian.
Kelinci Anggora adalah kelinci yang berasal dari Turki, tepatnya wilayah Ankara. Kelinci jenis ini sampai terkenal di seluruh dunia berkat seorang pelaut yang berasal dari Inggris. Konon Pelaut Inggris ini menemukan dan membawa kelinci jenis ini ke Negara Inggis, kemudian jenis kelinci ini juga diperkenalkan di Negara Prancis sekitar tahun 1723. Kelinci jenis ini juga diperkenalkan di Jerman pada tahun 1920, kemudian kelinci jenis anggora mulai dikenal secara luas di dunia, khususnya Wilayah Benua Eropa.
Dengan bulunya yang tebal, kelinci anggora memiliki banyak sekali manfaatnya. Di negara Eropa, seperti Prancis, bulu kelinci angora dimanfaatkan menjadi wool. Di Indonesia, kelinci jenis anggora dipelihara hanya sebatas hobis dan sebagai hewan peliharaan saja.
Kelinci angora memiliki banyak ragamnya, antara lain: angora German, angora Satin, angora Francis, angora China, dan sebagainya. Ciri-cirinya, kelinci ini memiliki bulu lembut dan tebal, ujung telinga dan kaki depannya ditumbuhi bulu halus, dan warna bulunya sangat bervariasi. Ada yang berwarna putih, coklat, abu-abu, hitam, dan sebagainya. Harga kelinci Anggora pada saat umur 1-3 bulan sangat variatif yaitu sekitar 50.000-250.000 rupiah. Sedangkan, diatas 3 bulan harganya sekitar 250.000-3.000.000 rupiah.
2. Kelinci New Zeland White
Sumber : www.duniaq.com
Kelinci yang berasal dari New Zealand. Pertama terkenal di negara New Zealand. Sehingga, jenis kelinci ini dinamakan kelinci New Zealand. Kemudian, kelinci ini menyebar ke Australia dan Amerika Serikat serta ke berbagai pelosok negara, termasuk ke negara Indonesia dan paling populer.
3. Kelinci American Chinchilla
Kelinci jenis American Chinchilla dibedakan menjadi 3 macam :
a. Tipe Standar dengan bobot dewasa 2,5 – 3 kg
Kelinci American Chinchilla tipe standar diimpor dari Perancis oleh AS pada tahun 1919 dengan ciri kelinci ini warna abu-abu ( chinchilla ), panah penuh berisi, punggung ramping dan melengkung dari tengkuk sampai dengan pantat.
b. Tipe Besar dengan bobot dewasa 4,5 – 5 kg
Kelinci raksasa alias Giant Chinchilla adalah hasil persilangan antara standar chinchilla dengan Flemish giant. Namanya disingkat dari Giant Chin, penemunya adalah Ed Stalh dari Missouri Amerika Serikat. Penampilan kelinci besar ini mirip dengan tipe standar tapi bulunya lebih tebal dan isi dagingnya lebih baik.
c. Tipe Giant dengan bobot dewasa 6 – 7 kg
Sumber : www.situs-peternakan.com
Kelinci Dutch merupakan kelinci yang berasal dari Belanda yang dikenal dengan sebutan kelinci Belanda. Kelinci dutch pertama kalinya dibawa ke Inggris pada tahun 1864 untuk dibudidayakan dan mulai menyebar dan berkembang biak di seluruh dunia.
Sejarah mencatat bahwa kelinci dutch yang dulu dikenal dengan sebutan The Brabancon Petit ditemukan lukisan dari abad ke 15 yang menunjukkan bahwa kelinci ini merupakan kelinci lokal paling tertua yang ada di Belanda. Oleh sebab itu kelinci dutch dijadikan sebagai salah satu simbol atau tanda kekhasan dari Belanda.
Dulu kelinci ini selain dijadikan sebagai kelinci peliharaan juga dijadikan sebagai penghasil daging. Sejarah mencatat bahwa di belgia tepatnya di Ostend kelinci ini banyak dibudidayakan untuk diambil dagingnya dan dipasok ke pasar-pasar daging yang ada di Ostend.
Ciri-Ciri Umum Kelinci Dutch adalah :
- Berbulu pendek dan kaya akan warna antara lain hitam putih, coklat, abu-abu atau perpaduan warna itu.
- Telinga berdiri tegak dan kaki belakang tampak kuat dan lebih panjang daripada kaki depan.
- Kelinci terlihat berukuran mini atau kerdil. kelinci baik jantan maupun betina dewasa antara 1 - 2,5 kg.
Pada kelinci betina sifat keibuan fertilitasnya tinggi setiap kali melahirkan kelinci ini dapat menghasilkan 7 - 8 ekor. Kelinci dutch mampu bertahan hidup antara 5 - 8 tahun bahkan lebih.
5. Kelinci English Spot
Kelinci jenis ini berwarna putih dengan totol-totol hitam/black spoot, sepanjang punggung ada garis hitam mulai dari pangkal telinga memanjang sampai ujung ekor. Pada bagian hidung berwarna hitam berbentuk kupu-kupu, bulu sekitar mata berwarna hitam sehingga seperti memakai kaca mata, bagian telinga berwarna hitam. totol-totol hitam terdapat di bagian perut.
Selain totol warna hitam, ada juga warna cokelat, abu-abu, biru, kuning emas. Sulit mendapatkan keturunan yang serupa dengan induknya, hal ini karena semua genetik English Spot bersifat heterozigot. Umumnya hanya 50% yang memiliki ciri-ciri menyerupai induknya.
6. Kelinci Himalayan
Sumber : www.barzahrabbit.blogspot.co.id
Kelinci Himalayan - Mungkin dari namanya orang-orang akan mengira bahwa kelinci ini berasal dari Pegunungan Himalaya. Tapi sebenarnya tidak ada yang tahu pasti dari mana jenis kelinci ini berasal.
Memang masyarakat di Indonesia dan sebagian besar negara di dunia mengenal kelinci ini dengan nama Himalayan, namun di sebagian negara lainnya, kelinci unik ini disebut dengan The Russian, The Chinese, The Egyptian, The Black Nose, dll.
Hal ini dapat dikatakan cukup wajar, karena kelinci Himalayan memang salah satu jenis kelinci tertua dan penyebarannya yang lebih luas dari jenis kelinci lain di dunia. Namun uniknya, walaupun jenis kelinci ini menyebar hampir ke seluruh dunia, faktanya Himalayan adalah salah satu jenis kelinci terlangka. Dan jenis ini juga bukan dari hasil persilangan dan tidak bisa disilangkan untuk mendapatkannya. Inilah yang menyebabkan harga kelinci Himalayan lumayan tinggi di pasaran.
Memang masyarakat di Indonesia dan sebagian besar negara di dunia mengenal kelinci ini dengan nama Himalayan, namun di sebagian negara lainnya, kelinci unik ini disebut dengan The Russian, The Chinese, The Egyptian, The Black Nose, dll.
Hal ini dapat dikatakan cukup wajar, karena kelinci Himalayan memang salah satu jenis kelinci tertua dan penyebarannya yang lebih luas dari jenis kelinci lain di dunia. Namun uniknya, walaupun jenis kelinci ini menyebar hampir ke seluruh dunia, faktanya Himalayan adalah salah satu jenis kelinci terlangka. Dan jenis ini juga bukan dari hasil persilangan dan tidak bisa disilangkan untuk mendapatkannya. Inilah yang menyebabkan harga kelinci Himalayan lumayan tinggi di pasaran.
Ciri-ciri Kelinci Himalayan :
Kelinci ini sangat mudah dikenali dari ciri-cirinya yang cukup mencolok yaitu warna hitam di hidung, telinga, ekor, serta ujung-ujung kaki dengan tubuhnya berwarna putih salju serta matanya yang berwarna mad pink. Namun selain warna hitam ada juga variasi warna lain yaitu biru, coklat, dan ungu. Kelinci Himalayan merupakan jenis kelinci kecil dan sangat bersahabat, sehingga cocok untuk dihadiahkan kepada anak-anak. Berat dari jenis kelinci ini adalah antara 1,13kg - 2,27kg, namun bobot idealnya adalah 1,5kg.
7. Lyon
Khusus Lyon sebenarnya adalah hasil dari persilangan luar antara Angora dengan ras lainnya. Namun di kalangan peternak kelinci hias, hasil persilangan itu disebut sebagai Lyon atau Angora jadi-jadian.



No comments:
Post a Comment